Sunday, January 13, 2013

Spanduk Peringatan Maulid Nabi 2013

Tema Maulid

Pada kesempatan ini, CDS memberikan sample desain untuk Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yang sebentar lagi akan tiba. Desain tersebut dari jam'iyyah Manaqib Warga Sebrang Desa Tegalandong Tepatnya untuk acara Maulid Nabi di Musholla Al-Anwar.

File tersebut di desain menggunakan Adobe Photoshop CS5, dengan size hingga 59MB, ukuran desain 2,2 x 1 meter (real size).

Semoga dapat menginspirasi Anda dalam membuat dekorasi panggung untuk Acara Maulid Nabi Tahun 2013 kali ini.

9 comments:

  1. ada format Corel Draw nya nga Sobt..???
    suhendrah@live.com

    ReplyDelete
  2. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ……………..

    Setiap yg melaksanakan maulid , selalu berkata karena cintanya yg sangat besar kpd Nabi SAW. Sekarang kita bertanya , kalau dibandingkan para sahabat Nabi SAW , apakah kecintaan kita berada di atas kecintaan para sahabat kepada Rasulullah SAW.. Toh mereka tidak pernah merayakan maulid , bahkan setelah Nabi SAW wafat , para sahabat tak buat itu maulid , tahlilan untuk Nabi SAW , baik yg 7 hari , 40 hari , 100 hari , haulan. Anehnya lagi sekarang acara maulid , saat baca marhaban diledakkan mercun / petasan , saat Ustadz-nya datang / pulang juga diledakkan mercun / petasan , AJARAN APA LAGI INI !!!!….

    Padahal , semasa Nabi SAW hidup beberapa anak beliau ada yg meninggal dunia lebih dahulu , bahkan Siti Khadijah yg sangat beliau cinta dan sayangi dan beberapa sahabat beliau juga ada yg meninggal ketika beliau masih hidup. Tolong tunjukkan riwayatnya atau dalilnya ( Al-Qur’an maupun As-Sunnah ) yg mendukung bahwa kegiatan ini ada dilakukan oleh Nabi SAW dan para sahabat beliau.

    Saya pernah bertanya kepada ulama/ustadz yg melakukan tahlilan / haulan / maulidan . Mereka beralasan itukan dan inikan baik. Sekarang kita bertanya , ini itu baik menurut siapa , karena Rasulullah SAW tentu lebih tau mana yg terbaik buat ibadah umatnya dan para sahabat ( utamanya Khalifatur Rasyidin ) lebih tahu mana dengan kita, , mana-2 yg baik untuk mempertebal ke-Imanan / ke-Islaman kita ketimbang umat-2 yg datang kemudian , apalagi kita yang ke-Imanan dan ke-Islamannya masih terlalu rendah , berani-2 bilang ini itu baik……

    Apalagi Allah SWT dlm firmanNya di Surah Al-Maidah ayat 3 , menyatakan Islam itu sudah sangat sempurna , jadi jangan ditambah-2in. Masih banyak perintah Allah dan RasulNya yg belum kita laksanakan. Untuk apa pula kita cari-2 tambahan yg lain , yg Nabi tak memberikan contohnya.

    Syukran……

    ReplyDelete
    Replies
    1. ulama selevel kyai said aqil siraj tidak membid'ahkan maulid nabi saw karena dlm peringatan maulid itu terdapat ibrah, pendalaman agama, silaturrahim, zikir, hidup ekonomi masyarakat, coba kalau tidak ada acara maulidan, agama akan dangkal, silaturrahmi renggang bahkan putus, ekonomi sepi dlsb. Memang acara maulid lahir setelah nabi wafat ketika ajaran islam hampir redup, maka ada inovasi dari tabi'in melahirkan acara peringatan maulid nabi saw dengan harapan cahaya islam bersinar kembali, nabi jadi teladan, dlsbnya.

      Delete
  3. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ……………..

    Setiap yg melaksanakan maulid , selalu berkata karena cintanya yg sangat besar kpd Nabi SAW. Sekarang kita bertanya , kalau dibandingkan para sahabat Nabi SAW , apakah kecintaan kita berada di atas kecintaan para sahabat kepada Rasulullah SAW.. Toh mereka tidak pernah merayakan maulid , bahkan setelah Nabi SAW wafat , para sahabat tak buat itu maulid , tahlilan untuk Nabi SAW , baik yg 7 hari , 40 hari , 100 hari , haulan. Anehnya lagi sekarang acara maulid , saat baca marhaban diledakkan mercun / petasan / kembang api , saat Ustadz-nya datang / pulang juga diledakkan mercun / petasan dan kembang api , AJARAN APA LAGI INI !!!!….

    Padahal , semasa Nabi SAW hidup , beberapa anak beliau ada yg meninggal dunia lebih dahulu , bahkan Siti Khadijah yg sangat beliau cinta dan sayangi dan beberapa sahabat beliau juga ada yg meninggal ketika beliau masih hidup. Tolong tunjukkan riwayatnya atau dalilnya ( Al-Qur’an maupun As-Sunnah ) yg mendukung bahwa kegiatan ini ada dilakukan oleh Nabi SAW dan para sahabat beliau.Bahkan dalil yg dijadikan alasan bolehnya kita mengadakan maulidan , tahlilan , marhabanan , yasinan , dan perbuatan bid'ah lainnya ( hanya ada dhalalah ) , dengan memakai dalil Al-Qur'an dan Hadist ( yg katanya shahih , tp mungkin saja palsu ) , Yg membingungkan kita , dalil yg dijadikan alasan itu sudah ada di masa Nabi dan para sahabat , ttp kenapa Rasulullah SAW dan para sahabat bahkan sampe zaman Tabi'it Tabi'in kegiatan itu tak pernah dilakukan ,

    Saya pernah bertanya kepada ulama/ustadz yg melakukan tahlilan / haulan / maulidan . Mereka beralasan itukan dan inikan baik. Sekarang kita bertanya , ini itu baik menurut siapa , karena Rasulullah SAW tentu lebih tau mana yg terbaik buat ibadah umatnya dan para sahabat ( utamanya Khalifatur Rasyidin ) lebih tahu mana dengan kita, , mana-2 yg baik untuk mempertebal ke-Imanan / ke-Islaman kita ketimbang umat-2 yg datang kemudian , apalagi kita yang ke-Imanan dan ke-Islamannya masih terlalu rendah , berani-2 bilang ini itu baik……

    Apalagi Allah SWT dlm firmanNya di Surah Al-Maidah ayat 3 , menyatakan Islam itu sudah sangat sempurna , jadi jangan ditambah-2in. Kalau kita berani nambah-2in amalan Ibadah , itu artinya : Allah SWT tidak menurunkan Al-Qur'an secara lengkap , masih ada yg terlupakan atau Rasullullah SAW yg lupa menyampaikan / mencontohkannya kepada para sahabat-2nya. Padahal , Masih banyak perintah Allah dan RasulNya yg belum kita laksanakan. Untuk apa pula kita cari-2 tambahan yg lain , yg Nabi tak memberikan contohnya.

    Syukran……

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Mas minta file mentahnya dong,nia alamt emailnya aanprasetyo13@gmail.com...Terima kasih,kalau bisa sekarang ya soalnya besok mau aku pakai buat acaranya

    ReplyDelete
  6. Assalamualaikum... as pary: apa maksud komen seperti itu di forum terbuka. kalo memang tidak suka ya sudah jangan dibahas dong. lagian apa yang anda dapatkan ketika ngomen seperti itu. lagian amal seseorang itu ditanggung masing masing. kalo ini salah biarlah kami yang mananggung. kami hanya berdoa semoga allah swt selalu meridhoi acara kami. aku minta tolong kamu jangan sekali kali naik motor. naik mobil. pake handphone atau internetan. atau liat tv. karena semua hal tersebut tidak ada pada zamanya nabi.. kamu naik onta atau kuda sja.... menurut sAya sieh ya . jangan pendek pemikiran. ikuti amati baru berkomentar... mohon maaf sebelumnya

    ReplyDelete
  7. as pari@..
    pinter kamu kohhh....pinter dabrul...ngaji dlu bung baru komentar...
    Kang Samsudin @
    se-7 kang...

    ReplyDelete
  8. @AS PARI. Apapun bentuk ibadah yang kita kerjakan selama tidak bertolak belakang dengan syariat agama itu bukan berarti menambah agama atau menganggap agama masih kurang sempurna.

    ReplyDelete